Tim arkeolog dan ilmuwan komputer berhasil membuatprogram penerjemahan tablet beraksara paku kuno secara instan.
Baru-baru ini, Gai Gutherz dan rekan-rekannya melaporkan hasil penerjemahan teks Akkadia dengan tingkat akurasi tinggi tersebut dalam jurnalPNAS Nexusdari Oxford University Press.
Program artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tersebut menggunakan penerjemahanneural machine learning.Apa yang saja terungkap dari penelitian ini?
AI Ungkap Catatan 4.500 Tahun Lalu di Mesopotamia
Akkadia adalah bahasa Semit Timur kuno. Bahasa ini pernah dituturkan sekitar abad 31 SM sampai 1 Masehi di berbagai wilayah Mesopotamia kuno. Beberapa di antaranya yaitu Akkad, Assyria, Isin, Larsa, Babylonia, dan diperkirakan juga di Dilmun.
Bahasa ini terawetkan pada tablet tanah liat dari 2.500 SM tersebut. Tablet kuno ini ditulis menggunakan aksara paku.
Aksara paku diadopsi dari bangsa Sumeria. Simbol-simbolnya yang berbentuk baji 'dituliskan' dengan cara ditekan ke atas tanah liat basah.
"Ratusan ribu tablet tanah liat yang ditorehkan dalam tulisan paku tersebut mendokumentasikan sejarah politik, sosial, ekonomi, dan ilmiah Mesopotamia kuno," tulis Gutherz dkk, dikutip dari Heritage Daily.
"Namun, sebagian besar dokumen itu selama ini tidak diterjemahkan dan tidak dapat diakses karena jumlahnya yang banyak, sedangkan jumlah ahli yang dapat membacanya terbatas," imbuhnya.
Catatan Dekrit Kerajaan sampai Pertanda
Para peneliti mendapati, tablet-tablet berisi teks formal Akkadia dapat diterjemahkan program AI dengan tingkat akurasi tinggi. Catatan-catatan tersebut antara lain berisi dekrit atau keputusan kerajaan sampai pertanda yang diprediksi dari pola tertentu.
Sementara itu, tablet-tablet yang dideteksi sebagai teks sastra dan puitis yang ditemukan antara lain surat dari pendeta atau traktat .Program AI para peneliti mendeteksinya sebagai "halusinasi", yaitu istilah AI artinya mesin menampilkan hasil yang sama sekali tidak terkait dengan teks yang dimasukkan.
Kenapa Perlu Pakai AI?
Peneliti menjelaskan, Neural Maching Translation (NMT) atau program terjemahan mesin saraf bahasa Akkadia-bahasa Inggris dibuat sebagai kolaborasi manusia dan mesin. Harapannya, model AI ini bisa jadi elemen pemrosesan (pipeline) yang membantu peneliti dan pelajar bahasa kuno ke depannya.
Saat ini, model NMT tersebut tersedia di online notebook. Kode sumbernya juga sudah tersedia di GitHub diAkkademia,https://github.com/gaigutherz/Akkademia.
Komentar
Posting Komentar