Tamara Feri Kusuma Putri memutuskan pulang ke Yogyakarta untuk mengikuti magang di Rumah Sakit Dr Sardjito semasa libur sekolah.
Kepada detikEdu, perempuan yang menempuh SMA di Cardiff Sixth Form College, Inggris, itu menemukan minatnya pada kanker saat menemui salah satu pasien kanker anak.
Di bangsal kanker, Tamara bertemu dengan Naura. Pasien kanker leukimia berusia 3 tahun. Saat itu, Naura berada pada stadium kritis dan harus segera mendapat perawatan.
"Naura leukimia stadium kritis. Dia itu harus segera di-treatment kemoterapi. Tapi sayangnya, BPJSnya itu engga aktif. Proses administrasi engga bisa sejalan sama jadwal treatmentnya," cerita Tamara.
Dari masalah yang dihadapi Naura, Tamara terpikir untuk membuka uluran tangan bagi Naura. "Aku pengen orang-orang punya kesempatan bantu Naura," ujarnya.
Niat baiknya itu terwujud dalam penggalangan dana.
Tamara akhirnya mengajak teman-temannya untuk menggalang dana demi pengobatan Naura. Berbekal izin dari dokter, keluarga Naura, serta dukungan dari teman dan keluarga, akhirnya Tamara melancarkan misinya.
Tamara dan teman-teman membuat kue untuk dijajakan di Instagram. Dari keluarga hingga teman ramai membeli kue-kue itu.
"Akhirnya aku bisa ngumpulin dana dan aku berikan ke orang tuanya Naura," ujarnya senang.
Temukan Minat di Bidang Kanker
Lewat pengalaman itu, Tamara mulai mempertimbangkan pilihan studinya di perkuliahan kelak.
Ia awalnya ingin menjadi dokter, namun, melihat kondisi kanker dan kendala pengobatan yang ada, Tamara tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut.
"Aku engga pernah dihadepin sama penyakit itu. Aku cuma pernah denger dan aku tahu kalau ini kasus yang umum tapi aku engga tahu kalau kasusnya sebanyak ini," jelasnya.
Sekembalinya ke Inggris, Tamara memutuskan untuk menekuni bidang studi yang mempelajari kanker, Biokimia. Lewat Biokimia, Tamara berharap ia bisa menjadi periset di bidang kanker.
"Aku engga mau jadi dokter karena itu bukan passionku. Aku pengen jadi periset di bidang kanker," ujarnya.
Kini, Tamara berhasil mengantongi 12 Letter of Acceptance dari 11 kampus top dunia dengan Biokimia dan Kedokteran sebagai pilihannya.
Thomas Alva Edison dan Penemuan Bola Lampu: Menyinari Jalan Menuju Kemajuan Teknologi dan Industri Listrik
Thomas Alva Edison adalah seorang penemu terkenal yang dikenal karena banyak penemuan brilian yang membuat hidup kita menjadi lebih mudah dan nyaman . Salah satu penemuan terbesarnya adalah bola lampu atau lampu pijar. Sebelum penemuan Edison, manusia sudah mencoba berbagai metode untuk menerangi ruangan dan jalan-jalan, seperti lampu minyak, lampu gas, dan lilin . Namun, metode-metode ini memiliki banyak kekurangan seperti tidak efisien, berbahaya, dan mahal. Pada tahun 1879, Edison mengembangkan bola lampu yang menggunakan benang karbon sebagai filamennya . Filamen ini kemudian dipasang di dalam tabung vakum yang dapat mengurangi terjadinya oksidasi dan membantu mempertahankan keberlangsungan filamen yang membara. Penemuan bola lampu ini memberikan alternatif yang lebih aman, murah, dan efisien untuk menerangi ruangan dan jalan-jalan. Meskipun bola lampu adalah penemuan yang sangat sederhana, namun dampaknya sangat besar bagi masyarakat . Bola lampu memberikan kemudahan yang luar b...
Komentar
Posting Komentar