ylliX - Online Advertising Network Langsung ke konten utama

Cara Binus Bangun Integritas Mahasiswanya di Tengah Gempuran AI

Binus University mengantisipasi dampak-dampak artificial intelligence (AI) generatif seperti ChatGPT bagi mahasiswa. Binus punya cara untuk mendidik dan membangun integritas mahasiswanya di era 'gempuran' AI ini.

Dijelaskan Rektor Binus University Profesor Harjanto Prabowo, Binus sudah tidak menoleransi mahasiswa yang mencontek. Sanksinya bila ketahuan, langsung drop out atau dikeluarkan. Kebijakan ini dituangkan dalam SK Rektor sejak tahun 2016 lalu di bawah kepemimpinannya.

"Peraturan di Binus, nyontek di-DO. Sampai sekarang sudah ada 86 mahasiswa yang di-drop out karena mencontek. Nilainya digugurkan, namanya dipasang di papan tulis satu semester," ujar Prof Haryanto dalam forum Binus Media Partnership Program (BMPP) di Bangkok, Thailand 4-8 Juli 2023.

Aturan ini, imbuh Harjanto, terinspirasi dari sekolah Kolese Kanisius dan Al Azhar. Kebijakan ini awalnya menuai protes dari internal Binus sendiri. Namun pihaknya berkukuh mempertahankan aturan itu untuk mendidik mahasiswa agar punya integritas.

"Kalau DO tidak boleh masuk Binus lagi, mungkin di kampus lain juga tidak boleh diterima," jelas pria yang sudah 14 tahun memimpin Binus University ini.

Pertanda seriusnya peraturan ini ditegakkan, Harjanto menjelaskan saat ujian mau dimulai di setiap kelas, suaranya sebagai rektor diputar untuk mengingatkan agar mahasiswa tidak melakukan kecurangan plus ada CCTV yang memantau gerak-gerik mahasiswa.

"Sebelum ujian ada display voice saya, 'Jangan nyontek ya, nanti di-DO' tentu dengan bahasa yang lebih halus," tutur Harjanto.

Aturan DO begitu ketahuan mencontek ini berlaku bukan cuma mahasiswa yang ujian offline atau di luar jaringan yang berada di kelas. Semua unit pendidikan di Binus bisa menerapkan aturan ini dibantu dengan sistem dan teknologi, termasuk buat mahasiswa yang ujian online/dalam jaringan atau jarak jauh.

"Aturan ini untuk semuanya, kita buat sistemnya," jelas Harjanto.

Ditambahkan Marketing Director Judi Arto, mahasiswa Binus yang melakukan ujian daring atau jarak jauh harus mengunduh aplikasi khusus yang bisa diakses via mobile di gawai HP atau laptop. Aplikasi ini bisa mendeteksi bahkan gerakan mata mahasiswa yang mencoba mencontek.

"Sistem di aplikasi ini bisa mendeteksi kalau mahasiswa coba lirak-lirik, itu bisa gagal ujiannya atau dia harus ulang dari awal lagi," imbuh Judi.

Mencegah Plagiarisme di Era AI Generatif

Sebagai kampus yang keunggulannya di bidang teknologi informasi, hadirnya AI generatif seperti ChatGPT, Bard dan sebagainya merupakan tantangan tersendiri dalam pembelajaran hingga rawan plagiarisme bagi mahasiswa.

"ChatGPT ini memang jadi problem di pendidikan ya," demikian Harjanto mengakui.

Pihaknya juga mengakui sangat ketar-ketir dengan ChatGPT dan kawan-kawannya ini. "Jangan-jangan waktu mahasiswa ujian, pakai ChatGPT lagi," imbuhnya.

Adanya perkembangan AI generatif ini, imbuh Harjanto, memaksa pendidikan harus berubah secara fundamental.

"Artinya, ya jangan lagi mengajarkan hafalan atau definisi. Utamakan analytical skill dan problem solving," tuturnya.

Binus sendiri, lanjutnya, sedang mengembangkan sistem yang bisa melacak bahwa tugas kuliah itu dikerjakan menggunakan AI generatif atau tidak. Lagi-lagi, hal itu dilakukan untuk membangun integritas mahasiswanya.

"Sistem sedang dikembangkan untuk mencegah plagiat skripsi, disertasi, tugas makalah. Bisa di-checking, ada sistemnya," ungkapnya.

Sebagai institusi, Binus University bahkan sudah menerbitkan "Pedoman Penggunaan Artificial Intelligence ChatBot (OpenAI ChatGPT, Google Bard, dll.) di Lingkungan Kerja".

Tak cuma buat mahasiswa, integritas juga akan diterapkan kepada para alumni. Binus membentuk ekosistem Komunitas Binusian yang terdiri dari mahasiswa, dosen, karyawan hingga alumni. Bila salah satu unsur komunitas di kemudian hari terbukti melakukan korupsi, sanksinya akan dicoret dari komunitas dan gelar yang sudah diperoleh akan dicabut.

"Untuk lulusan yang terbukti korupsi, kita ambil kembali semua penghargaan, tidak diakui gelarnya. Minimal dikeluarkan dari komunitas," tegas Harjanto.

"Prinsipnya, jangan korupsi karena membuat orang susah. Tidak boleh korupsi dan tidak boleh menyebabkan orang lain berbuat korupsi," pesannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan 8 Biodata Personil Slipknot

Biodata personil Slipknot baru- baru ini lagi diburu oleh para warganet tanah air. Gimana tidak, tim band heavy metal asal Des Moines, Lowa, Amerika Serikat ini terbilang berhasil menggebrak panggung tour konser metal terbanyak se- Asia Tenggara Hammersonic 2023 kemarin, di Ancol, Jakarta Utara. Kesuksesannya dalam memeriahkan ajang perhelatan musik metal ini sontak menyoroti biodata para personil Slipknot. Banyak yang penasaran siapa wujud para personil yang terdapat dibalik topeng tersebut? Berikut Celebrities. id merangkum dari sebagian sumber, Rabu( 22/ 03/ 2023) terpaut biodata personil Slipknot. Biodata Personil Slipknot Butuh dikenal kalau band berjenis alternative metal Stone Sour ini ialah suatu tim musik yang telah berdiri lumayan lama ialah semenjak 1995. Sepanjang 28 tahun band metal satu ini melaksanakan sebagian rotasi pergantian personil. Pada pembahasan ini Celeb Hitz hendak disuguhkan dengan sebagian formasi biodata para personil Slipknot terkini selaku berikut 1. Sid...

Thomas Alva Edison dan Penemuan Bola Lampu: Menyinari Jalan Menuju Kemajuan Teknologi dan Industri Listrik

Thomas Alva Edison adalah seorang penemu terkenal yang dikenal karena banyak penemuan brilian yang membuat hidup kita menjadi lebih mudah dan nyaman . Salah satu penemuan terbesarnya adalah bola lampu atau lampu pijar. Sebelum penemuan Edison, manusia sudah mencoba berbagai metode untuk menerangi ruangan dan jalan-jalan, seperti lampu minyak, lampu gas, dan lilin . Namun, metode-metode ini memiliki banyak kekurangan seperti tidak efisien, berbahaya, dan mahal. Pada tahun 1879, Edison mengembangkan bola lampu yang menggunakan benang karbon sebagai filamennya . Filamen ini kemudian dipasang di dalam tabung vakum yang dapat mengurangi terjadinya oksidasi dan membantu mempertahankan keberlangsungan filamen yang membara. Penemuan bola lampu ini memberikan alternatif yang lebih aman, murah, dan efisien untuk menerangi ruangan dan jalan-jalan. Meskipun bola lampu adalah penemuan yang sangat sederhana, namun dampaknya sangat besar bagi masyarakat . Bola lampu memberikan kemudahan yang luar b...

Mengenal Keberadaan Alien di Alam Semesta

I. Apa itu Alien? Alien atau makhluk asing adalah entitas yang berasal dari luar Bumi dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan makhluk hidup yang ada di Bumi. Sementara tidak ada bukti konklusif tentang keberadaan alien, kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi terus menarik perhatian para peneliti dan masyarakat umum. Ada banyak teori tentang keberadaan alien, dari makhluk mikroba hingga spesies canggih dengan kemampuan teknologi luar biasa. Beberapa teori bahkan menyatakan bahwa alien sudah mengunjungi Bumi dan berinteraksi dengan manusia. II. Bukti Adanya Alien Pada saat ini, bukti yang paling kuat tentang adanya kehidupan di luar Bumi adalah ditemukannya mikroba di planet lain. Sebagai contoh, ilmuwan telah menemukan mikroba di dalam meteorit yang berasal dari planet Mars. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan mikroba telah dibawa ke Bumi dari planet lain melalui meteorit. Namun, penemuan mikroba di planet lain belum cukup untuk membuktikan adanya kehidupan di luar Bu...