Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kota Jayapura pada Jumat (7/7/2023). Di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, ia memberikan kuis matematika kepada anak-anak SD asal Papua yang hadir.
"Saya ingin tes kemampuan anak-anak untuk berhitung. Nanti yang jadi jurinya biar Profesor Yohanes. Ini saya lihat anak-anak pintar-pintar banget," ujar Jokowi seperti dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, dikutip dari detikNews, Jumat (7/7/2023).
Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan akan memberikan hadiah sepeda kepada anak yang berhasil menjawab pertanyaannya dengan benar. Ia memberikan pertanyaan matematika berupa penambahan, pengurangan, perkalian, hingga pembagian.
"Ya langsung, yang bisa jawab saya beri sepeda. Tapi saya enggak bawa sepeda, nanti saya kirim mungkin besok atau Senin bisa sampai ke sini karena Pak Presiden enggak bawa sepeda, baru ingat tadi malam. Hadiahnya sepeda tapi nanti dikirim sampai ke Membra (Memberamo Raya), sampai ke Biak, sampai ke Sorong, kirim langsung saja," sambung Jokowi.
Kaget Anak-anak Jawab Cepat
Pertanyaan yang pertama dilontarkan Jokowi adalah tentang pertambahan.
"1.800 ditambah 2.100?" tanya Jokowi.
"3.900," jawab seorang anak bernama Jose.
Jokowi sempat terkejut karena anak tersebut menjawab pertanyaan dengan cepat. Kemudian ia melayangkan pertanyaan lainnya.
"Penambahan lagi, 12.389 ditambah 33.238?" tanya Jokowi.
"45.627," jawab kembali Jose.
Kepada Jose yang telah menjawab secara cepat dan benar, Jokowi langsung memberikan hadiah sepeda. Namun, Jokowi menahan Jose untuk menjawab kembali karena akan memberi pertanyaan khusus.
"Jose enggak ikut dulu, entar, cepat banget lagi, nanti saya tanya khusus, sudah dapat sepeda," kata Jokowi diiringi gelak tawa semua yang hadir.
Metode Berhitung "Gasing"
Menurut Profesor Yohanes Surya yang turut datang dalam acara kunjungan Jokowi tersebut, sebelumnya anak-anak tersebut banyak yang tidak bisa berhitung. Meski demikian, setelah ikut program metode "Gasing" (gampang, asyik, menyenangkan) yang digagas olehnya, anak-anak menjadi bisa cepat berhitung.
"Jadi anak-anak ini sebenarnya dilatih dua minggu dari enggak bisa hitung, dua minggu itu sudah bisa hitung," ujar Yohanes.
Oleh sebab itu, Jokowi mengapresiasi metode pembelajaran tersebut. Menurutnya program Gasing dapat mengubah para pelajar di Papua yang awalnya takut menjadi tidak takut pelajaran Matematika.
"Ya itu bisa kita lihat sendiri. Bahwa kecepatan pembelajaran berhitung lewat Gasing yang dilakukan oleh Prof Yohanes Surya itu betul-betul mengubah anak-anak yang biasanya takut pada matematika, takut pada berhitung menjadi senang. Ini yang menjadi senang menjadi cepat ngerti, menjadi cepat pintar mengenai berhitung," ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan bahwa pola pembelajaran Gasing akan diterapkan di seluruh wilayah Papua, juga Indonesia. Menurutnya, metode tersebut penting dalam mendorong anak-anak bisa lebih senang belajar matematika.
"Ini akan sudah kita lakukan di Papua dan akan kita lakukan di semua provinsi, semua kota semua kabupaten yang ada di Indonesia agar anak-anak kita semuanya senang pada berhitung matematika," ujar Jokowi.
Komentar
Posting Komentar