ylliX - Online Advertising Network Langsung ke konten utama

Astronaut Akan Bisa Goreng Kentang di Ruang Angkasa

Kentang goreng menjadi salah satu makanan favorit banyak orang karena enak dan praktis. Tapi tahukah kamu, ternyata kentang goreng juga akan bisa digoreng di ruang angkasa oleh para astronaut. Kok bisa, ya? Peneliti John S Lioumbas dkk melaporkan, kentang tetap bisa digoreng dalam kondisi rendah gaya gravitasi seperti halnya di Bumi. Penelitian ini dilakukan Lioumbas dan rekan di dua kampanye penerbangan tanpa gravitasi European Space Agency (ESA), seperti dikutip dari laman Science News. Thodoris Karapantsios dari Aristotle University of Thessaloniki dan rekannya menuturkan, penelitian potensi menggoreng kentang di ruang angkasa ini di antaranya mencari tahu peluang untuk mendukung nutrisi serta kebutuhan psikologis astronaut terhadap kebiasaan makan seperti di Bumi. "Ada beberapa alasan buat penelitian ini, tetapi utamanya karena saat ini astronaut paling lama di ruang angkasa beberapa bulan saja, jadi tidak ada kebutuhan nutrisi dan kebutuhan psikologis serius terkait kebiasaan makanan seperti di Bumi. Ini akan jadi beda sekali ceritanya di misi jangka panjang, misalnya ke Bulan dan ke Mars," jelas Karapantsios. Ia menambahkan, nutrisi dan penyerapan makanan seperti di Bumi sangat penting bagi kesehatan dan kinerja astronaut. Terlebih selama misi ruang angkasa yang direncanakan di masa depan. Meskipun sudah ada kemajuan yang mempelajari tentang sistem budidaya tanaman dalam kondisi antar waktu pada beberapa tahun terakhir, para peneliti mengungkapkan, belum ada yang meneliti mengenai memasak di luar angkasa. Para peneliti lalu mencari tahu pengaruh gaya gravitasi mikro pada teknik memasak seperti menggoreng. Mereka merancang alat masak eksperimental carousel yang bisa bekerja di kondisi zero gravity. Eksperimen menggoreng ini lalu dilakukan di dua kampanye penerbangan parabola ESA. Dalam penerbangan ini, sebuah pesawat terbang dalam lengkungan tertentu secara berulang sehingga tercipta momen singkat tanpa gravitasi. Proses Menggoreng di Luar Angkasa Para peneliti merekam proses penggorengan dengan kamera beresolusi tinggi dan kecepatan tinggi untuk menangkap dinamika gelembung seperti laju pertumbuhan, ukuran, distribusi, serta kecepatan lepas gelembung minyak dari kentang. "Kamu mencari tahu kecepatan dan arah gerak gelembung di minyak dan mengukur suhu minyak mendidih serta suhu di dalam kentang," ujar Karapantsios. Selama penggorengan, alat ditutup untuk keamanan dan mempertahankan tekanan konstan di dalam ruang penggorengan. Dengan begitu, proses memasak terhindar dari kebocoran dan minyak tumpah. Energi yang dibutuhkan buat menggoreng juga jadi lebih sedikit. Penelitian yang dipublikasi di jurnal Food Research International ini mengungkapkan bahwa tak lama setelah kentang dimasukkan ke minyak dalam kondisi gravitasi rendah, gelembung uap terlepas dengan mudah dari permukaan kentang. Proses ini terjadi sama seperti di Bumi. Lioumbas mengatakan, penelitian ini tak hanya mengungkapkan bahwa astronaut bisa makan lebih dari makanan yang direhidrasi di ruang angkasa pada perjalanan jangka panjang. Namun, hasil studinya juga bisa meluas ke berbagai aspek. "Selain mempelajari proses menggoreng di luar angkasa, ini juga mengarah pada kemajuan berbagai bidang, mulai dari perebusan tradisional hingga produksi hidrogen dari energi Matahari dalam gaya gravitas mikro," kata Lioumbas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Lebah Memilih Ratunya? Begini 'Pemilu' Ala Koloni Lebah

Lebah adalah hewan yang punya susunan koloni yang kompleks: lebah pekerja, lebah jantan dan ratu lebah. Nah, bagaimana cara lebah memilih ratunya? Ini dia 'pemilu' ala koloni lebah. Dilansir dari laman Pennsylvania State University, lebah pekerja selalu adalah lebah betina, sedangkan lebah jantan bertugas untuk kawin dengan ratu lebah, serta ratu lebah yang tugasnya hanya bertelur setiap hari untuk melahirkan anggota dan penerus koloni. "Untuk lebah ratu itu menghasilkan 1.000 telur per hari. Sekali dipilih, ratu lebah itu bisa berumur panjang, 9 tahun," jelas Mery, dari Big Bee Farm Bangkok, Thailand dalam rangkaian Binus Media Partnership Program yang berlangsung 4-8 Juli 2023. Mery menjelaskan sekilas cara lebah memilih ratunya. Jadi lebah pekerja betina mengeluarkan sekresi kelenjar yang dinamakan royal jelly. Royal jelly ini untuk diberikan pada larva-larva lebah untuk berkembang. "Nah nanti (larva) yang tubuhnya lebih besar, dipilih menjadi ratu," tutu...

Ini Hari Paling Mematikan di Dunia pada 23 Januari, Ratusan Ribu Orang Tewas

Hari paling mematikan di dunia terjadi pada tanggal 23 Januari 1556. Sekitar 100 ribu orang diperkirakan menjadi korban jiwa karena adanya bencana gempa dahsyat. Pagi hari itu, gempa berkekuatan 8,0 hingga 8,3 SR mengguncang Provinsi Shaanxi di China, wilayah yang saat itu dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban China. Meski hanya berlangsung beberapa detik, gempa diperkirakan telah menewaskan 100 ribu orang secara langsung. Gempa juga menyebabkan tanah longsor, lubang runtuhan, kebakaran, migrasi, dan kelaparan yang menewaskan sekitar 830.000 orang. Melansir Science Alert, gempa Shaanxi, yang juga dikenal sebagai gempa Jiajing terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Jiajing dari dinasti Ming. Gempa ini secara luas dianggap sebagai bencana yang paling fatal dan mematikan dalam catatan sejarah. Kekuatan gempa tersebut sebetulnya bukanlah kekuatan gempa terbesar di dunia. Tetapi karena geologi dan desain perkotaan daerah tersebut pada saat itu, menyebabkan kehancuran besar-besaran di kot...

Thomas Alva Edison dan Penemuan Bola Lampu: Menyinari Jalan Menuju Kemajuan Teknologi dan Industri Listrik

Thomas Alva Edison adalah seorang penemu terkenal yang dikenal karena banyak penemuan brilian yang membuat hidup kita menjadi lebih mudah dan nyaman . Salah satu penemuan terbesarnya adalah bola lampu atau lampu pijar. Sebelum penemuan Edison, manusia sudah mencoba berbagai metode untuk menerangi ruangan dan jalan-jalan, seperti lampu minyak, lampu gas, dan lilin . Namun, metode-metode ini memiliki banyak kekurangan seperti tidak efisien, berbahaya, dan mahal. Pada tahun 1879, Edison mengembangkan bola lampu yang menggunakan benang karbon sebagai filamennya . Filamen ini kemudian dipasang di dalam tabung vakum yang dapat mengurangi terjadinya oksidasi dan membantu mempertahankan keberlangsungan filamen yang membara. Penemuan bola lampu ini memberikan alternatif yang lebih aman, murah, dan efisien untuk menerangi ruangan dan jalan-jalan. Meskipun bola lampu adalah penemuan yang sangat sederhana, namun dampaknya sangat besar bagi masyarakat . Bola lampu memberikan kemudahan yang luar b...