ylliX - Online Advertising Network Langsung ke konten utama

Kondensasi Adalah: Bentuk, Faktor, dan Perannya dalam Siklus Air

Kondensasi adalah pengembunan, yaitu perubahan wujud gas menjadi cair. Kondensasi disebabkan oleh uap air yang berada di udara melewati suhu yang lebih dingin sehingga berubah menjadi titik-titik air. Proses kondensasi dapat kita temukan di berbagai kejadian, seperti siklus air, embun pagi, kabut kaca, dan lain sebagainya. Untuk mengetahuinya secara lebih detail, simak penjelasan mengenai pengertian kondensasi, penyebab, faktor, dan peranannya dalam siklus air berikut ini. Mengutip buku "Lingkungan Abiotik: Jilid 1" karya Sucipto Hariyanto, dkk., kondensasi adalah suatu proses perubahan gas ke dalam bentuk cairan, yakni perubahan uap air di udara menjadi butiran air dalam bentuk cair. Kondensasi disebut juga pengembunan, yang merupakan kebalikan dari penguapan (evaporasi). Kondensasi dapat terjadi ketika uap air di udara terlalu jenuh dan kelembaban relatifnya mencapai 100%. Biasanya, daerah yang dekat dengan sumber uap air memiliki titik jenuh yang lebih tinggi karena memiliki suhu yang rendah. Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa bentuk proses kondensasi: 1. Awan Dilansir dari laman National Weather Service, awan terbentuk saat uap air yang tidak terlihat di udara mengalami kondensasi menjadi tetesan air yang tak terlihat atau kristal es. Sehingga terbentuklah awan dari kristal es tersebut yang tak terlihat di atmosfer. 2. Kabut Kabut merupakan awan yang turun ke permukaan daratan. Kabut terbentuk ketika hujan turun dari massa udara yang hangat ke massa udara yang lebih dingin, sehingga uap air melewati titik jenuh, dan terjadilah kondensasi. 3. Embun Dikutip dari situs University of Maryland, Baltimore County, bentuk kondensasi berikutnya adalah embun. Embun merupakan tetesan air yang terbentuk oleh uap air di permukaan dingin. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi kondensasi adalah suhu, tekanan, kelembaban, dan volume udara. Dilansir dari laman resmi Aakash, berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kondensasi: Untuk diketahui, penurunan suhu merupakan keadaan yang paling mendorong terjadinya kondensasi. Oleh karena itu, jumlah pendinginan dan kelembaban cenderung mempengaruhi kondensasi. Mengutip buku Geografi SMA Kelas X oleh Yusman Hestiyanto, siklus air dibedakan menjadi tiga, yakni siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang. Kondensasi berperan besar dalam proses siklus air pendek, yakni apabila uap air laut mengalami kondensasi di atas laut kemudian jatuh sebagai hujan dan kembali ke laut. Sementara, dalam siklus air sedang, uap air laut yang mengalami kondensasi akan membentuk awan kemudian terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Curah hujan tersebut nantinya akan meresap ke dalam tanah, sungai, serta danau kemudian akhirnya kembali ke laut. Oleh karena itu, kondensasi berkontribusi secara signifikan terhadap siklus air dan membantu menjaga keseimbangan air dalam ekosistem. Beberapa poin penting peranan kondensasi dalam siklus air di antaranya: Nah, itulah penjelasan mengenai pengertian kondensasi, bentuk, faktor penyebab, dan peranannya dalam siklus air. Selamat belajar, detikers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Lebah Memilih Ratunya? Begini 'Pemilu' Ala Koloni Lebah

Lebah adalah hewan yang punya susunan koloni yang kompleks: lebah pekerja, lebah jantan dan ratu lebah. Nah, bagaimana cara lebah memilih ratunya? Ini dia 'pemilu' ala koloni lebah. Dilansir dari laman Pennsylvania State University, lebah pekerja selalu adalah lebah betina, sedangkan lebah jantan bertugas untuk kawin dengan ratu lebah, serta ratu lebah yang tugasnya hanya bertelur setiap hari untuk melahirkan anggota dan penerus koloni. "Untuk lebah ratu itu menghasilkan 1.000 telur per hari. Sekali dipilih, ratu lebah itu bisa berumur panjang, 9 tahun," jelas Mery, dari Big Bee Farm Bangkok, Thailand dalam rangkaian Binus Media Partnership Program yang berlangsung 4-8 Juli 2023. Mery menjelaskan sekilas cara lebah memilih ratunya. Jadi lebah pekerja betina mengeluarkan sekresi kelenjar yang dinamakan royal jelly. Royal jelly ini untuk diberikan pada larva-larva lebah untuk berkembang. "Nah nanti (larva) yang tubuhnya lebih besar, dipilih menjadi ratu," tutu

Beasiswa Grab 2023 Dibuka, Siswa SD-SMA & Mahasiswa S1 Bisa Daftar!

Beasiswa Grab 2023 atau "GrabScholar" telah dibuka untuk siswa sekolah dan mahasiswa S1 semester 1 tahun ajaran 2023/2024. Pendaftaran beasiswa dibuka mulai 7 Juli hingga 30 Juli 2023. Beasiswa GrabScholar 2023 meliputi pembiayaan pendidikan biaya hidup, dan kesempatan magang di Grab. Beasiswa ini terbuka untuk mitra maupun masyarakat umum. Bagi siswa dan mahasiswa yang tertarik, berikut syarat dan jadwalnya: Syarat Beasiswa Grab 2023 Dokumen Persyaratan Jadwal Beasiswa Grab 2023 SD-SMA Pendaftaran: 7-30 Juli 2023Seleksi administrasi: 31 Juli-17 September 2023Pengumuman: 18 September 2023 Jadwal Beasiswa Grab 2023 S1 Pendaftaran: 7-23 Juli 2023Pengumuman Seleksi Tahap 1: 9 Agustus 2023Tes online: 14 Agustus 2023Pengumuman hasil seleksi tahap 2: 18 Agustus 2023Wawancara: 21-25 Agustus 2023Pengumuman akhir: 8 September 2023 Untuk selengkapnya tentang Beasiswa Grab 2023 bisa cek DI SINI. Semoga berhasil detikers!

Ini Hari Paling Mematikan di Dunia pada 23 Januari, Ratusan Ribu Orang Tewas

Hari paling mematikan di dunia terjadi pada tanggal 23 Januari 1556. Sekitar 100 ribu orang diperkirakan menjadi korban jiwa karena adanya bencana gempa dahsyat. Pagi hari itu, gempa berkekuatan 8,0 hingga 8,3 SR mengguncang Provinsi Shaanxi di China, wilayah yang saat itu dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban China. Meski hanya berlangsung beberapa detik, gempa diperkirakan telah menewaskan 100 ribu orang secara langsung. Gempa juga menyebabkan tanah longsor, lubang runtuhan, kebakaran, migrasi, dan kelaparan yang menewaskan sekitar 830.000 orang. Melansir Science Alert, gempa Shaanxi, yang juga dikenal sebagai gempa Jiajing terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Jiajing dari dinasti Ming. Gempa ini secara luas dianggap sebagai bencana yang paling fatal dan mematikan dalam catatan sejarah. Kekuatan gempa tersebut sebetulnya bukanlah kekuatan gempa terbesar di dunia. Tetapi karena geologi dan desain perkotaan daerah tersebut pada saat itu, menyebabkan kehancuran besar-besaran di kot