Sebuah manuskrip Norse Kuno abad ke-13 menyebutkan sebuah binatang yang dikenal sebagai hafgufa. Binatang itu digambarkan sebagai monster laut yang beristirahat dengan mulut terbuka lebar, lalu menutup rahangnya dengan memerangkap ikan-ikan.
Kisah serupa tentang makhluk laut raksasa juga pernah dicatat oleh juru tulis Aleksandria sejak abad kedua Masehi. Kisah-kisah semacam ini kemudian tersebar ke seluruh Eropa dan Asia dalam terjemahan bahasa Arab, Koptik, Latin, dan Inggris Kuno.
Dalam studi baru, para peneliti berpendapat bahwa hafgufa dan monster laut serupa yang dijelaskan oleh orang dahulu, bukanlah makhluk mitos melainkan paus yang terlibat dalam perilaku yang baru saja didokumentasikan: "memerangkap makan."
Makhluk Raksasa 'Perangkap Makan'
Seorang ahli biologi kelautan telah mempelajari paus di alam liar pertama kali pada 2011 lalu dengan mengamati "perangkap makan" pada paus bungkuk yang mengapung dengan mulut terbuka.
Paus bungkuk tersebut mengapung tak bergerak di permukaan air dengan mulut ternganga. Ini seperti gambaran monster laut hafgufa yang disebutkan dalam naskah kuno.
Selain itu, seorang arkeolog kelautan di Universitas Flinders Australia bernama John McCarthy menemukan bukti di mana munisa purba tampaknya mengamati perilaku makan yang licik yang dikaitkan dengan monster laut ini.
Mereka berpendapat bestiaries Yunani dan Norwegia ini adalah bukti bahwa strategi perburuan cetacea yang dianggap baru ini bisa jadi jauh lebih tua daripada yang diketahui oleh ahli biologi kelautan.
Beberapa kritikus berpendapat bahwa catatan kuno ini, dengan ilustrasinya yang fantastis, terlalu aneh untuk digunakan sebagai bukti ilmiah.
Namun, McCarthy dan yang lainnya berpendapat bahwa pemberian perangkap mungkin lebih umum diamati sebelum perburuan paus industri hampir memusnahkan banyak populasi paus.
Karena pada saat itu, paus menghadapi lebih banyak persaingan untuk mendapatkan makanan dan mungkin telah mencoba teknik berburu eksperimental dan karena nenek moyang kita hanya menemukan paus lebih sering.
Populasi Paus Zaman Dulu Sangat Banyak
Diperkirakan ada lebih dari 100.000 paus bungkuk Atlantik Utara sebelum abad ke-17, tetapi kurang dari 1.000 pada tahun 1955.
"Orang dahulu akan menyaksikan lautan benar-benar penuh dengan paus dan dengan demikian lebih mungkin menghadapi perilaku makan," kata McCarthy.
Namun, saat ini populasi paus bungkuk telah tumbuh berkat upaya konservasi. Para ilmuwan memperkirakan paus bungkuk Atlantik telah pulih 20 kali lipat sejak 1955 yang mana paus mungkin telah kembali ke kebiasaan lama yang dijelaskan oleh nenek moyang kita.
Henry Huntington, selaku salah satu peneliti untuk Ocean Conservancy menjelaskan bahwa argumen dari McCarthy dan timnya cukup kuat dan memuji metodologi mereka yang menganalisis dari naskah kuno.
"Menganggap serius sumber-sumber lama merupakan pendekatan yang disambut baik," tutur Huntington.
Komentar
Posting Komentar