ylliX - Online Advertising Network Langsung ke konten utama

Sedimentasi Sungai Jadi Penyebab Runtuhnya Peradaban di Nusantara

Menurut catatan sejarah, Indonesia yang dulunya bernama Nusantara pernah memberikan sumbangsih yang membanggakan. Lewat nilai-nilai toleransi yang ditawarkan, beberapa kerajaan dapat bertahan dalam jangka waktu cukup lama. Hal itu diungkapkan oleh Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference 2023 di Hotel Shangri-La, Surabaya, Kamis (15/6/2022). "Kerajaan Sriwijaya bisa bertahan hingga 7 abad lamanya dan mempersatukan seluruh Nusantara dalam jaringan perdagangan dengan tetap menoleransi perbedaan politik," kata Gus Yahya dalam keterangan persnya. Gus Yahya mengatakan, Sriwijaya adalah kerajaan memiliki ajaran dan nilai Buddha yang berada di Sumatera Selatan. Kerajaan Sriwijaya tercatat pernah mempersatukan Nusantara dalam satu jaringan perdagangan internasional dengan tetap mempertahankan format-format politik di Nusantara. "Jadi inland politik dibiarkan independen, tapi jaringan perdagangan internasionalnya yang dikonsolidasikan, sehingga menjadi kekuatan ekonomi politik yang sangat signifikan pada waktu itu," jelasnya. Kerajaan Sriwijaya, lanjut Gus Yahya, merupakan kerajaan besar yang mengandalkan kekuatan maritim yang hegemonik di Nusantara. Kedudukannya di tepian Sungai Musi, Palembang sangat strategis dan sangat menentukan. "Mengapa? Karena Sungai Musi saat itu sangat luas dan dalam, sehingga bisa menjadi pusat deployment besar-besaran. Letaknya di sungai itu membuat kerajaan ini tak mudah diserang musuh," katanya. "Namun setelah berkuasa selama tujuh abad, kerajaan ini runtuh. Runtuhnya kerajaan dikarenakan pasukan maritimnya melemah sehingga gagal mempertahankan konsolidasi kawasan. Kenapa kekuatan maritimnya melemah? Karena sedimentasi di muara Sungai Musi sehingga kapal besar tak bisa keluar-masuk," ujarnya. Tak hanya Sriwijaya, sedimentasi itu terjadi pada masa kerajaan Majapahit yang mengandalkan sungai Brantas. Kemudian, kerajaan Majapahit pun runtuh. "Semua keruntuhan itu disebabkan oleh penyedimentasian sungai," tambahnya. Mengingat sungai pernah menjadi kekuatan maritim. Gus Yahya tertarik dengan gagasan pengerukan sedimentasi di beberapa sungai besar. Pengerukan tersebut penting karena sejarah mencatat bahwa sungai-sungai besar itu pernah menjadi kekuatan peradaban di Nusantara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Lebah Memilih Ratunya? Begini 'Pemilu' Ala Koloni Lebah

Lebah adalah hewan yang punya susunan koloni yang kompleks: lebah pekerja, lebah jantan dan ratu lebah. Nah, bagaimana cara lebah memilih ratunya? Ini dia 'pemilu' ala koloni lebah. Dilansir dari laman Pennsylvania State University, lebah pekerja selalu adalah lebah betina, sedangkan lebah jantan bertugas untuk kawin dengan ratu lebah, serta ratu lebah yang tugasnya hanya bertelur setiap hari untuk melahirkan anggota dan penerus koloni. "Untuk lebah ratu itu menghasilkan 1.000 telur per hari. Sekali dipilih, ratu lebah itu bisa berumur panjang, 9 tahun," jelas Mery, dari Big Bee Farm Bangkok, Thailand dalam rangkaian Binus Media Partnership Program yang berlangsung 4-8 Juli 2023. Mery menjelaskan sekilas cara lebah memilih ratunya. Jadi lebah pekerja betina mengeluarkan sekresi kelenjar yang dinamakan royal jelly. Royal jelly ini untuk diberikan pada larva-larva lebah untuk berkembang. "Nah nanti (larva) yang tubuhnya lebih besar, dipilih menjadi ratu," tutu

Beasiswa Grab 2023 Dibuka, Siswa SD-SMA & Mahasiswa S1 Bisa Daftar!

Beasiswa Grab 2023 atau "GrabScholar" telah dibuka untuk siswa sekolah dan mahasiswa S1 semester 1 tahun ajaran 2023/2024. Pendaftaran beasiswa dibuka mulai 7 Juli hingga 30 Juli 2023. Beasiswa GrabScholar 2023 meliputi pembiayaan pendidikan biaya hidup, dan kesempatan magang di Grab. Beasiswa ini terbuka untuk mitra maupun masyarakat umum. Bagi siswa dan mahasiswa yang tertarik, berikut syarat dan jadwalnya: Syarat Beasiswa Grab 2023 Dokumen Persyaratan Jadwal Beasiswa Grab 2023 SD-SMA Pendaftaran: 7-30 Juli 2023Seleksi administrasi: 31 Juli-17 September 2023Pengumuman: 18 September 2023 Jadwal Beasiswa Grab 2023 S1 Pendaftaran: 7-23 Juli 2023Pengumuman Seleksi Tahap 1: 9 Agustus 2023Tes online: 14 Agustus 2023Pengumuman hasil seleksi tahap 2: 18 Agustus 2023Wawancara: 21-25 Agustus 2023Pengumuman akhir: 8 September 2023 Untuk selengkapnya tentang Beasiswa Grab 2023 bisa cek DI SINI. Semoga berhasil detikers!

Ini Hari Paling Mematikan di Dunia pada 23 Januari, Ratusan Ribu Orang Tewas

Hari paling mematikan di dunia terjadi pada tanggal 23 Januari 1556. Sekitar 100 ribu orang diperkirakan menjadi korban jiwa karena adanya bencana gempa dahsyat. Pagi hari itu, gempa berkekuatan 8,0 hingga 8,3 SR mengguncang Provinsi Shaanxi di China, wilayah yang saat itu dianggap sebagai tempat lahirnya peradaban China. Meski hanya berlangsung beberapa detik, gempa diperkirakan telah menewaskan 100 ribu orang secara langsung. Gempa juga menyebabkan tanah longsor, lubang runtuhan, kebakaran, migrasi, dan kelaparan yang menewaskan sekitar 830.000 orang. Melansir Science Alert, gempa Shaanxi, yang juga dikenal sebagai gempa Jiajing terjadi di bawah pemerintahan Kaisar Jiajing dari dinasti Ming. Gempa ini secara luas dianggap sebagai bencana yang paling fatal dan mematikan dalam catatan sejarah. Kekuatan gempa tersebut sebetulnya bukanlah kekuatan gempa terbesar di dunia. Tetapi karena geologi dan desain perkotaan daerah tersebut pada saat itu, menyebabkan kehancuran besar-besaran di kot